Catat! Berikut Cara Hitung Ukuran Tangga yang Aman

Tangga adalah elemen penting dalam sebuah bangunan, baik rumah, kantor, maupun bangunan komersial lainnya. Fungsi tangga bukan hanya sebagai penghubung antara lantai satu dengan lantai lainnya, tetapi juga sebagai elemen estetika yang dapat mempercantik ruangan. Namun, selain tampilan, kenyamanan dan keselamatan pengguna tangga harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, sangat penting mengetahui cara menghitung ukuran tangga yang benar agar hasilnya aman, nyaman, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Baca juga : Ini Nih Tips Memanfaatkan Sisa Ruang Bawah Tangga!

Pentingnya Mengetahui Cara Menghitung Ukuran Tangga yang Benar

Tangga yang dirancang dengan ukuran yang salah bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari ketidaknyamanan hingga risiko keselamatan yang serius. Oleh karena itu, memahami bagaimana cara menghitung ukuran tangga dengan tepat adalah hal yang sangat penting dalam proses pembangunan atau renovasi.

Ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan saat merancang tangga, seperti tinggi anak tangga (rise), lebar tapakan (run), dan kemiringan tangga (slope). Ketiganya harus dihitung dengan akurat agar tangga tidak hanya aman digunakan, tetapi juga nyaman bagi semua orang, termasuk anak-anak, orang tua, dan penyandang disabilitas.

Jika ukuran tangga tidak diperhitungkan dengan baik, tangga bisa menjadi terlalu curam atau terlalu landai, yang dapat mengurangi fungsionalitas dan kenyamanan. Pada tahap perencanaan awal, memperhitungkan ukuran tangga adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa tangga dapat digunakan dengan aman dan nyaman dalam jangka panjang.

Mendesain tangga dengan ukuran yang salah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik dari segi kenyamanan maupun keamanan. Berikut adalah beberapa efek yang bisa terjadi jika ukuran tangga tidak diperhitungkan dengan tepat:

  1. Ketidaknyamanan Pengguna
    Tangga yang terlalu curam atau terlalu landai dapat membuat langkah terasa tidak nyaman. Jika tinggi anak tangga terlalu rendah, pengguna mungkin harus melangkah lebih sering, yang melelahkan. Sebaliknya, jika tinggi anak tangga terlalu tinggi, pengguna akan merasa sulit melangkah, terutama untuk orang tua atau anak-anak.
  2. Risiko Kecelakaan
    Salah satu risiko terbesar dari tangga yang tidak terukur dengan baik adalah potensi terjadinya kecelakaan, seperti terjatuh atau tergelincir. Tangga yang terlalu curam akan meningkatkan risiko pengguna kehilangan keseimbangan. Selain itu, tangga dengan tapakan yang terlalu sempit bisa menyebabkan kaki tidak mendapatkan pijakan yang cukup, yang juga meningkatkan risiko terjatuh.
  3. Penurunan Estetika dan Fungsionalitas
    Tangga yang tidak sesuai ukurannya akan terlihat tidak proporsional dan dapat mengganggu estetika keseluruhan ruangan. Selain itu, fungsionalitasnya pun berkurang. Tangga yang salah desain tidak hanya terlihat aneh, tetapi juga bisa mengurangi nilai properti Sahabat Konstruksi, karena akan menimbulkan kesan bahwa bangunan tersebut tidak direncanakan dengan baik.
  4. Mengurangi Ruang Secara Tidak Efektif
    Tangga yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa mengurangi ruang secara tidak efektif. Jika tangga terlalu panjang, area yang bisa digunakan di lantai dasar atau lantai atas akan berkurang. Sebaliknya, jika tangga terlalu kecil, mungkin ada area kosong yang terbuang.

Ketahui Komponen Tangga

Photo Credit : dekoruma.com/google.com

Tangga memiliki beberapa komponen penting yang berperan dalam keamanan, kenyamanan, dan estetika. Memahami komponen-komponen ini akan membantu Anda merencanakan desain tangga yang lebih baik dan sesuai dengan standar keselamatan. Berikut adalah beberapa komponen utama tangga :

  1. Anak Tangga (Tread)

Anak tangga adalah bagian yang diinjak saat melangkah naik atau turun. Ukuran dan material anak tangga sangat penting untuk kenyamanan pengguna. Biasanya, lebar anak tangga berkisar antara 25 cm hingga 30 cm. Terlalu sempit atau terlalu lebar dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau risiko terjatuh.

  1. Ibu Tangga (Stringer)

Ibu tangga adalah komponen yang menopang seluruh anak tangga. Terdapat dua jenis ibu tangga:

  • Ibu tangga terbuka: di mana anak tangga terlihat dari samping.
  • Ibu tangga tertutup: di mana anak tangga tertutup oleh pelat di bagian samping, sehingga tidak terlihat dari luar.

Ibu tangga harus dibuat dari material yang kuat dan tahan lama karena fungsi utamanya adalah menopang beban tangga.

  1. Tinggi Anak Tangga (Riser)

Tinggi anak tangga adalah jarak vertikal antara dua anak tangga. Tinggi anak tangga yang ideal biasanya antara 15 cm hingga 20 cm. Jika terlalu tinggi, pengguna akan merasa sulit saat melangkah; jika terlalu rendah, pengguna akan merasa cepat lelah karena harus melangkah lebih sering.

  1. Bordes (Landing)

Bordes adalah area datar yang biasanya ditempatkan di tengah tangga yang panjang atau di ujung tangga sebelum mencapai lantai berikutnya. Fungsinya adalah untuk memberi jeda bagi pengguna tangga agar mereka tidak perlu terus-menerus melangkah tanpa istirahat, terutama pada tangga yang panjang.

  1. Pegangan Tangga (Handrail)

Pegangan tangga adalah elemen penting yang berfungsi sebagai pegangan saat naik atau turun tangga. Selain sebagai elemen keamanan, pegangan tangga juga dapat menambah nilai estetika. Ketinggian ideal pegangan tangga biasanya berada di antara 85 cm hingga 100 cm dari permukaan anak tangga.

  1. Baluster (Railing)

Baluster adalah deretan tiang-tiang kecil yang mendukung pegangan tangga. Selain memperkuat pegangan tangga, baluster juga berfungsi sebagai pengaman agar tidak ada yang terjatuh dari sisi tangga. Desain baluster juga dapat memengaruhi tampilan visual tangga.

  1. Nosing

Nosing adalah bagian depan dari anak tangga yang sedikit menonjol keluar. Fungsinya adalah untuk menambah ruang tapak sehingga pijakan menjadi lebih nyaman. Nosing juga meningkatkan keselamatan, terutama jika dipasang dengan material atau tekstur anti-slip.

  1. Headroom

Headroom adalah ruang vertikal antara anak tangga dan plafon di atasnya. Penting untuk memastikan bahwa headroom cukup tinggi agar pengguna tidak terbentur saat menaiki tangga. Standar headroom yang aman biasanya sekitar 200 cm.

  1. Kemiringan Tangga (Slope)

Kemiringan tangga adalah sudut yang terbentuk antara tangga dan lantai. Kemiringan yang terlalu curam atau terlalu landai dapat memengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengguna. Sudut kemiringan yang ideal berkisar antara 30 hingga 35 derajat.

  1. Skirting

Skirting adalah pelat atau panel yang dipasang di sepanjang dinding di sisi tangga. Selain memberikan tampilan yang lebih rapi, skirting juga melindungi dinding dari gesekan dan kotoran akibat aktivitas di tangga.

  1. Stringer Ends

Stringer ends adalah ujung dari ibu tangga, yang biasanya ditempatkan di lantai atau bordes. Ujung ini harus terhubung kuat dengan lantai atau bordes agar tangga memiliki stabilitas yang baik.

  1. Spindle

Spindle adalah elemen vertikal yang biasanya diletakkan di antara anak tangga dan pegangan tangga. Spindle berfungsi untuk menjaga keamanan, terutama bagi anak-anak, agar tidak terjatuh dari sisi tangga.

  1. Winder

Winder adalah anak tangga berbentuk segitiga yang biasanya ditempatkan pada tangga berbentuk melingkar atau sudut. Winder digunakan untuk menghemat ruang dan mempermudah desain tangga pada area yang terbatas.

Baca juga : Solusi Rumah Sejuk Tanpa AC

Rumus Menghitung Ukuran Tangga

Untuk memastikan tangga yang dirancang aman dan nyaman, Sahabat Konstruksi bisa menggunakan rumus standar dalam menghitung ukuran tangga. Ada tiga elemen utama yang harus dihitung dalam mendesain tangga, yaitu tinggi anak tangga (rise), lebar tapakan (run), dan sudut kemiringan tangga (slope).

1. Menghitung Tinggi Anak Tangga (Rise)

Tinggi anak tangga yang ideal biasanya berada di antara 15 cm hingga 20 cm. Untuk menghitung berapa jumlah anak tangga yang dibutuhkan, Sahabat Konstruksi bisa menggunakan rumus berikut:

     Jumlah anak tangga = Tinggi total lantai / Tinggi anak tangga

Misalnya, jika tinggi lantai yang ingin dihubungkan adalah 300 cm dan tinggi ideal anak tangga yang Sahabat Konstruksi pilih adalah 18 cm, maka jumlah anak tangga yang dibutuhkan adalah:

      300 cm ÷ 18 cm = 16,66 (dibulatkan menjadi 17 anak tangga)

2. Menghitung Lebar Tapakan (Run)

Lebar tapakan atau kedalaman anak tangga juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Lebar tapakan yang ideal adalah antara 25 cm hingga 30 cm. Untuk menentukan lebar tapakan, Sahabat Konstruksi bisa mengikuti rumus berikut:

          2R + T = 63 cm

     Di mana:

    • R adalah tinggi anak tangga (rise),
    • T adalah lebar tapakan (run),
    • 63 cm adalah standar kenyamanan untuk ukuran langkah manusia.

Jika tinggi anak tangga adalah 18 cm, maka lebar tapakannya bisa dihitung sebagai berikut:

          2(18 cm) + T = 63 cm
          T = 63 cm – 36 cm = 27 cm

3. Menghitung Sudut Kemiringan (Slope)

Kemiringan tangga atau sudut tangga biasanya diukur dalam derajat. Sudut tangga yang aman dan nyaman berada di antara 30 hingga 35 derajat. Untuk menghitung sudut tangga, Sahabat Konstruksi bisa menggunakan rumus trigonometri sederhana:

          Kemiringan tangga = atan(R / T)

Berdasarkan contoh sebelumnya, jika R = 18 cm dan T = 27 cm, maka kemiringannya adalah:

          atan(18 cm / 27 cm) ≈ 33,69 derajat

Sudut ini berada dalam kisaran yang nyaman dan aman untuk digunakan.

Mending Bikin Sendiri atau Pake Jasa Tukang?

Meskipun Sahabat Konstruksi mungkin tergoda untuk mencoba merancang dan membangun tangga sendiri, terutama jika Sahabat Konstruksi memiliki latar belakang teknis atau pengalaman DIY (do it yourslef), lebih baik mempertimbangkan untuk menggunakan jasa tukang profesional. Merancang dan membangun tangga memerlukan keahlian khusus, terutama dalam menghitung dimensi yang tepat dan memastikan struktur tangga kuat serta aman.

Jasa tukang profesional, seperti yang disediakan oleh Putra Rizky Interior, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mendalam dalam konstruksi tangga. Dengan bantuan tenaga ahli, Sahabat Konstruksi tidak perlu khawatir tentang kesalahan perhitungan atau pemasangan yang bisa berakibat fatal. Selain itu, tukang yang berpengalaman dapat memberikan saran terbaik tentang bahan yang sesuai, desain yang fungsional, serta estetika yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan gaya bangunan Sahabat Konstruksi.

Jika Sahabat Konstruksi sedang merencanakan pembangunan atau renovasi yang melibatkan jasa interior jogja, jangan ragu untuk menghubungi Putra Rizky Interior. Kami menawarkan layanan tukang profesional yang berpengalaman dalam merancang dan membangun tangga dengan ukuran yang tepat, estetika yang menarik, dan keamanan yang terjamin. Tim kami akan memastikan setiap detail dihitung dengan akurat dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.

Hubungi kami sekarang juga untuk konsultasi gratis dan dapatkan tangga yang bukan hanya fungsional, tetapi juga mempercantik interior rumah Sahabat Konstruksi. Dengan Putra Rizky Interior, tangga impian Sahabat Konstruksi akan menjadi kenyataan!

Baca juga : Rekomendasi Kontraktor Jogja Terpercaya

Artikel lain

Join our newsletter to stay updated

Tentang Kami

Putra Rizky bergerak di bidang konstruksi yang berfokus pada swasta. Berdiri pada tahun 2023 dan berkantor pusat di Yogyakarta, Putra Rizky menyediakan jasa kontraktor serta konsultasi mengenai pekerjaan interior dan sipil.

Narahubung

Furnitur

3 Responses